Melansir Channel News Asia, Minggu, 20 Maret 2022, Senat Argentina memilih Kamis pekan depan untuk menyetujui kesepakatan utang USD45 miliar dengan IMF. Hal ini mengubah perjanjian itu menjadi undang-undang dan memastikan negara yang terpukul secara ekonomi itu dapat menghindari default berantakan lainnya.
Kesepakatan itu masih perlu ditandatangani oleh dewan IMF. Juru bicara IMF Gerry Rice, mengatakan persetujuan legislatif adalah sinyal penting bahwa Argentina berkomitmen pada kebijakan yang akan mendorong pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Sebelumnya, IMF mengatakan utang global melonjak ke rekor USD226 triliun pada 2020, karena dunia dilanda pandemi covid-19 dan resesi yang dalam. Kondisi itu diharapkan bisa segera mereda meski muncul varian Omicron.
"Utang global naik 28 poin menjadi 256 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2020, lonjakan utang satu tahun terbesar sejak Perang Dunia II," kata Direktur Departemen Urusan Fiskal IMF, Vitor Gaspar, dalam sebuah blog bersama rekan-rekannya, mengutip angka-angka dari Database Utang Global terbaru IMF, dilansir dari Antara, Kamis, 16 Desember 2021.
Peningkatan utang sangat mencolok di negara-negara maju, dengan utang publik naik dari sekitar 70 persen PDB pada 2007 menjadi 124 persen dari PDB pada 2020. Sementara itu, utang swasta naik pada kecepatan yang lebih moderat dari 164 menjadi 178 persen PDB pada periode yang sama.
Presiden Bank Dunia David Malpass juga memperingatkan peningkatan risiko gagal bayar untuk negara-negara berkembang. Dia mencatat negara-negara termiskin menghadapi USD35 miliar dalam pembayaran utang kepada kreditur resmi dan swasta, di mana 40 persen berutang ke Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
