New York: Saham-saham di Wall Street ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), karena sanksi Barat terhadap Rusia membayangi sistem keuangan internasional.
Mengutip Antara, Sabtu, 5 Maret 2022, indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 0,53 persen atau 79,86 poin menjadi 33.614,80 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 0,79 persen atau 34,62 poin menjadi 4.328,87. Lalu indeks Komposit Nasdaq kehilangan 1,66 persen atau 224,50 poin menjadi 13.313,44.
Sebagian besar dari 11 sektor utama S&P utama turun, dengan sektor keuangan memimpin kerugian. Investor khawatir sanksi Barat terhadap Moskow memengaruhi sistem keuangan internasional.
Karenanya, ekuitas secara global melemah dengan tingginya permintaan terhadap aset-aset safe-haven. Di sisi lain, lapangan pekerjaan AS tumbuh di atas 678 ribu pada bulan lalu dan tingkat pengangguran turun menjadi 3,8 persen.
"Tiga atau empat minggu yang lalu, kami akan berpikir bahwa ini adalah angka yang sangat penting. Tetapi mengingat latar belakang dan keseluruhan peristiwa yang terjadi di Eropa, ternyata tidak," kata kepala manajemen portofolio di Horizon Investments Zachary Hill.
Adapun Amazon.com Inc, Apple Inc, pemilik Google-Alphabet Inc dan Microsoft Corp tak berdaya lantaran krisis di Ukraina mendorong saham-saham energi lebih tinggi imbas lonjakan harga minyak mentah.
Menanggapi situasi tersebut, Ketua Federal Reserve Jerome Powell kan mendukung kenaikan suku bunga 25 basis poin pada 15-16 Maret dan bersiap untuk bergerak lebih agresif jika inflasi tidak mereda secepat yang diharapkan.
Mengutip Antara, Sabtu, 5 Maret 2022, indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 0,53 persen atau 79,86 poin menjadi 33.614,80 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 0,79 persen atau 34,62 poin menjadi 4.328,87. Lalu indeks Komposit Nasdaq kehilangan 1,66 persen atau 224,50 poin menjadi 13.313,44.
Sebagian besar dari 11 sektor utama S&P utama turun, dengan sektor keuangan memimpin kerugian. Investor khawatir sanksi Barat terhadap Moskow memengaruhi sistem keuangan internasional.
Karenanya, ekuitas secara global melemah dengan tingginya permintaan terhadap aset-aset safe-haven. Di sisi lain, lapangan pekerjaan AS tumbuh di atas 678 ribu pada bulan lalu dan tingkat pengangguran turun menjadi 3,8 persen.
"Tiga atau empat minggu yang lalu, kami akan berpikir bahwa ini adalah angka yang sangat penting. Tetapi mengingat latar belakang dan keseluruhan peristiwa yang terjadi di Eropa, ternyata tidak," kata kepala manajemen portofolio di Horizon Investments Zachary Hill.
Adapun Amazon.com Inc, Apple Inc, pemilik Google-Alphabet Inc dan Microsoft Corp tak berdaya lantaran krisis di Ukraina mendorong saham-saham energi lebih tinggi imbas lonjakan harga minyak mentah.
Menanggapi situasi tersebut, Ketua Federal Reserve Jerome Powell kan mendukung kenaikan suku bunga 25 basis poin pada 15-16 Maret dan bersiap untuk bergerak lebih agresif jika inflasi tidak mereda secepat yang diharapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
