New York: Kepala Penelitian Kebijakan Makro State Street Global Advisors Elliot Hentov menyatakan meningkatnya ketidakstabilan politik berarti Amerika Serikat (AS) tidak akan mendapatkan kembali peringkat AAA oleh Fitch di masa mendatang. Adapun perekonomian Negara Paman Sam di antaranya kini sedang dilanda persoalan inflasi tinggi.
Pasar saham global turun tajam setelah lembaga pemeringkat Fitch menurunkan peringkat default jangka panjang penerbit mata uang asing Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+, mengutip perkiraan penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan dan erosi tata kelola. Hal itu mengingat berulangnya kebuntuan politik batas utang dan resolusi menit terakhir.
Bos bank dan ekonom ternama menolak keputusan tersebut dan mengatakan itu tidak terlalu penting. Hentov setuju untuk tidak menganggapnya sebagai perkembangan material. "Peringkat pada dasarnya adalah sinyal yang bergerak lambat," katanya, dikutip dari CNBC International, Jumat, 4 Agustus 2023.
"Saya pikir tidak perlu seorang penguasa agung dan jenius analitik untuk memahami bahwa profil fiskal AS jauh lebih buruk daripada sebelumnya, tata kelola yang bertanggung jawab atas utang publik jauh lebih buruk daripada sebelumnya, dan terus terang tidak dapat dibandingkan ke salah satu AAA lainnya di luar sana," tambahnya.
Hentov adalah bagian dari tim Standard & Poor yang terkenal menurunkan peringkat kredit Pemerintah AS pada 2011. Hal itu mengutip polarisasi politik setelah pertengkaran yang berkepanjangan dan penuh di Washington mengenai kenaikan plafon utang.
Pada Mei tahun ini, kebuntuan lain antara Gedung Putih dan oposisi Partai Republik mengenai peningkatan batas utang AS sekali lagi mendorong ekonomi terbesar dunia itu ke ambang gagal bayar pada tagihannya, sebelum Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy mencapai keputusan terakhir.
Ditanya apakah AS kemungkinan mendapatkan kembali peringkat AAA bebas risiko dari Fitch dalam waktu dekat, Hentov menjawab dengan datar tidak. "Itu lah jawaban singkatnya, kecuali jika Anda membayangkan bahwa politik AS berubah menjadi jalur yang jauh lebih stabil dan dapat diprediksi," pungkasnya.
Pasar saham global turun tajam setelah lembaga pemeringkat Fitch menurunkan peringkat default jangka panjang penerbit mata uang asing Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+, mengutip perkiraan penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan dan erosi tata kelola. Hal itu mengingat berulangnya kebuntuan politik batas utang dan resolusi menit terakhir.
Bos bank dan ekonom ternama menolak keputusan tersebut dan mengatakan itu tidak terlalu penting. Hentov setuju untuk tidak menganggapnya sebagai perkembangan material. "Peringkat pada dasarnya adalah sinyal yang bergerak lambat," katanya, dikutip dari CNBC International, Jumat, 4 Agustus 2023.
"Saya pikir tidak perlu seorang penguasa agung dan jenius analitik untuk memahami bahwa profil fiskal AS jauh lebih buruk daripada sebelumnya, tata kelola yang bertanggung jawab atas utang publik jauh lebih buruk daripada sebelumnya, dan terus terang tidak dapat dibandingkan ke salah satu AAA lainnya di luar sana," tambahnya.
| Baca: Pertamina Diminta Klarifikasi terkait Gaji Komisaris Utama Tembus Rp8,36 Miliar/Bulan |
Hentov adalah bagian dari tim Standard & Poor yang terkenal menurunkan peringkat kredit Pemerintah AS pada 2011. Hal itu mengutip polarisasi politik setelah pertengkaran yang berkepanjangan dan penuh di Washington mengenai kenaikan plafon utang.
Pada Mei tahun ini, kebuntuan lain antara Gedung Putih dan oposisi Partai Republik mengenai peningkatan batas utang AS sekali lagi mendorong ekonomi terbesar dunia itu ke ambang gagal bayar pada tagihannya, sebelum Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy mencapai keputusan terakhir.
Ditanya apakah AS kemungkinan mendapatkan kembali peringkat AAA bebas risiko dari Fitch dalam waktu dekat, Hentov menjawab dengan datar tidak. "Itu lah jawaban singkatnya, kecuali jika Anda membayangkan bahwa politik AS berubah menjadi jalur yang jauh lebih stabil dan dapat diprediksi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
