Associate Professor dari Universitas Newman Larry Straub mengatakan beberapa hal itu terjadi pada pemerintahan Trump pertama yang dapat dilihat sebagai pro-bisnis atau menguntungkan bisnis.
"Pengurangan regulasi yang sebagian sudah mulai terlihat," kata Straub, dikutip dari laman Kake, Senin, 22 Juli 2024.
Ia menambahkan pengumuman ini dapat mengalihkan fokus mantan Presiden Donald Trump pada Bursa Efek New York (NYSE). Hal itu akan menjadi sentimen penting jika ia memenangkan pemilu.
Hal ini juga dapat menambah tekanan kepada the Fed untuk menurunkan suku bunga, yang menurut Straub akan segera dilakukan.
Straub juga menyebut jika kaum republikan yang mengendalikan DPR dan Senat dikombinasikan dengan potensi Trump untuk berkuasa, ini dapat menyebabkan pemerintah federal bergerak lebih cepat. Langkah ini dapat memiliki implikasi yang menguntungkan, sesuatu yang sudah terjadi di bawah pemerintahan saat ini.
"Jika Anda mengamati pasar saham di bawah pemerintahan Biden, mungkin Anda tidak dapat menemukan masa di mana pasar saham jelas-jelas membaik, hanya mencapai angka di atas 40 ribu, seperti yang terjadi pada Dow Jones baru-baru ini," kata Straub.
| Baca juga: Biden Mundur dari Pencapresan AS, Dukung Wapres Kamala Harris |
Trump diprediksi bakal jadi Presiden AS lagi
Pakar politik Russell Arben Fox mengatakan pengumuman ini membawa tantangan bagi kedua partai. Ia mengatakan kelebihan Trump adalah kemampuan memenangkan pemilu.
"Ia juga telah menunjukkan ia tidak begitu populer sehingga ia dijamin akan memenangkan kursi kepresidenan. Ia kalah pada pemilihan sebelumnya dan tentu saja ia adalah seorang penjahat yang dihukum dan tentu saja ada banyak hal negatif lainnya yang merugikannya," imbuh Fox.
Fox mengatakan dia yakin Biden mengundurkan diri karena dia merasa orang lain bisa melakukan pekerjaan lebih baik.
Lebih lanjut, dirinya juga meramalkan tantangan tambahan karena pemilu secara resmi dijalankan oleh masing-masing negara bagian dengan tetap mengikuti amandemen dan undang-undang nasional.
(Syarief Muhammad Syafiq)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
