"Kenaikan suku bunga tambahan kemungkinan diperlukan untuk membuat inflasi turun ke target dua persen FOMC," kata Bowman, merujuk pada Komite Pasar Terbuka Federal yang menetapkan kebijakan, dikutip dari The Business Times, Senin, 7 Agustus 2023.
Bowman, dalam sambutan yang disiapkan untuk acara dengan Kansas Bankers Association di Colorado, mengaku mendukung keputusan menaikkan suku bunga pada pertemuan Fed bulan lalu. Sementara data yang dirilis sejak saat itu menunjukkan perlambatan pertumbuhan harga, Bowman mengindikasikan dia ingin melihat lebih banyak bukti disinflasi yang berkelanjutan.
"Bacaan inflasi yang lebih rendah baru-baru ini adalah positif, tetapi saya akan mencari bukti yang konsisten bahwa inflasi berada pada jalur yang berarti menuju sasaran dua persen kami karena saya mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih lanjut dan berapa lama suku bunga dana federal perlu tetap di tingkat yang membatasi," katanya.
| Baca: Harga Pangan Berfluktuasi, Mendag: Tetapi Tetap Stabil |
"Saya juga akan mengamati tanda-tanda melambatnya belanja konsumen dan tanda-tanda bahwa kondisi pasar tenaga kerja sedang melonggar," tambahnya.
Kenaikan suku bunga The Fed pada Juli membawa tingkat dana federal ke kisaran 5,25-5,5 persen, level tertinggi dalam 22 tahun. Estimasi median dari proyeksi triwulanan terbaru pejabat Fed, yang diterbitkan pada Juni, menunjukkan dua kenaikan suku bunga lagi tahun ini, yang pertama dicapai dengan kenaikan bulan lalu.
Bowman mengatakan bahwa para pembuat kebijakan akan menilai data yang masuk dan harus bersedia menaikkan suku bunga di masa depan jika kemajuan inflasi terhenti. The Fed memiliki tiga pertemuan kebijakan lagi pada 2023 dan pertemuan berikutnya pada September.
Jumat lalu, laporan Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan nonfarm payrolls meningkat 187 ribu di bulan lalu –kurang dari perkiraan– sementara tingkat pengangguran secara tak terduga turun menjadi 3,5 persen, salah satu pembacaan terendah dalam beberapa dekade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
