"Kami tidak memperkirakan untuk melihat satu juta barel per hari secara konsisten sampai ada perubahan dalam lanskap politik," kata Kepala Eksekutif Petro-Logistik Daniel Gerber, dikutip dari Antara, Jumat, 11 Februari 2022.
Peningkatan ekspor Iran terjadi karena pasokan global yang ketat telah membantu mendorong harga minyak ke level tertinggi tujuh tahun di USD94 per barel. Pencabutan sanksi AS secara teori akan memungkinkan Iran untuk mulai meningkatkan ekspor minyak mentahnya ke 2,5 juta barel per hari.
Kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan negaranya dan Iran melakukan perjanjian kerja sama di bidang energi dengan kerangka hukum global yang sah.
Tahun lalu, Tiongkok mengimpor 600 ribu barel per hari minyak Iran, sebagian besar dijual sebagai minyak mentah dari sumber lain seperti Oman, UEA, dan Malaysia.
"Mereka pantas dihormati dan dilindungi," kata kantor juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Adapun ekspor minyak Teheran dibatasi sejak mantan Presiden AS Donald Trump keluar dari perjanjian nuklir 2015. Ia menerapkan kembali sanksi yang bertujuan membatasi ekspor minyak dan pendapatan pemerintah Iran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
