Mengutip The Business Times, Minggu, 9 Juli 2023, perjalanan empat hari Yellen adalah yang pertama ke Tiongkok sebagai kepala Departemen Keuangan, dan dia adalah pejabat tinggi AS kedua yang berkunjung baru-baru ini setelah Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada bulan lalu.
Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir mengatakan sedang berusaha untuk menghilangkan risiko dari Tiongkok dengan membatasi akses ekonomi terbesar kedua di dunia itu ke teknologi canggih yang dianggap penting untuk keamanan nasional Washington.
AS telah memasukkan sejumlah perusahaan Tiongkok ke daftar hitam untuk mencegah mereka mengakses cip paling canggih sambil mendorong sekutunya untuk mengikutinya. Yellen menekankan bahwa Washington tidak mencari pemisahan grosir ekonomi.
| Baca juga: Inflasi RI Diperkirakan Berada pada Level 2,55% |
"Kami berusaha untuk melakukan diversifikasi, bukan untuk memisahkan. Pemisahan dua ekonomi terbesar dunia akan membuat ekonomi global tidak stabil," kata Yellen dalam pertemuan dengan perwakilan bisnis AS pada sesi yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang Amerika di Beijing.
"Dan itu hampir tidak mungkin dilakukan," tambahnya.
Menjelang perjalanan Yellen, Beijing meluncurkan kontrol ekspor baru pada kunci logam untuk pembuatan semikonduktor dengan alasan keamanan nasional, dalam salvo terbaru dalam perang cip. Sedangkan Yellen mengatakan kepada pebisnis Amerika bahwa Washington khawatir tentang pembatasan tersebut.
"Kami masih mengevaluasi dampak dari tindakan ini, tetapi mereka mengingatkan kami akan pentingnya membangun rantai pasokan yang tangguh dan terdiversifikasi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
