Produk Domestik Bruto (PDB) pada harga saat ini meningkat 22,6 persen menjadi 1,4 triliun lira Turki (USD197,4 miliar) pada kuartal III-2020 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"PDB tumbuh 6,7 persen tetapi mengalami kontraksi dalam dolar," kata seorang ekonom, Mustafa Sonmez, dalam tweet setelah pengumuman lembaga tersebut, dikutip dari Xinhua, Selasa, 1 Desember 2020.
"Pada kuartal III-2019 telah dihasilkan nilai tambah USD204 miliar, sedangkan periode yang sama tahun ini USD197 miliar,” kata Sonmez.
Dia mengatakan bahwa hal ini menunjukkan kemunduran USD7 miliar dan penyusutan 3,4 persen.
Mata uang Turki merosot ke rekor terendah terhadap mata uang asing tahun ini, kehilangan lebih dari 30 persen nilainya terhadap mata uang utama perdagangan dunia yakni dolar AS.
Sementara itu, pada periode Januari-Oktober, defisit perdagangan luar negeri Turki meningkat 76,2 persen menjadi USD40,3 miliar dari USD22,9 miliar.
Ekspor turun 9,1 persen menjadi USD135,6 miliar dalam sepuluh bulan pertama 2020 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Kemudian impor meningkat 2,2 persen menjadi USD175,9 miliar.
Pada pertengahan November, pemerintah memberlakukan kembali penguncian sebagian pada akhir pekan, menutup restoran dan kafe, dan memperkenalkan jam kerja baru untuk bisnis, menangguhkan semua aktivitas ruang permainan lokal, klub, kebun teh, serta lapangan sepak bola di seluruh negeri untuk mengekang. peningkatan tajam kasus covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
