Mengutip data Yahoo Finance, Rabu, 16 Oktober 2024, harga emas spot naik 0,5 persen menjadi USD2.663,83 per ons. Sementara harga emas berjangka AS ditutup 0,5 persen lebih tinggi pada USD2.678,9.
Imbal hasil obligasi 10 tahun acuan turun menyusul pembacaan yang lemah dari aktivitas manufaktur di Negara Bagian New York, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik, sementara dolar melayang mendekati level tertingginya dalam lebih dari dua bulan.
| Baca juga: Dicuri Dolar, Kilau Emas Dunia Meredup |
Menanti besaran pemangkasan suku bunga Fed
Saat ini, pedagang melihat sekitar 90 persen peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada November, menurut alat CME FedWatch. Perhatian pasar akan tertuju pada penjualan ritel AS mendatang, data produksi industri, dan klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis akhir minggu ini.
Emas, yang tidak menghasilkan bunga sendiri, juga naik pada saat ketidakpastian politik dan ekonomi. Jika laporan media terbukti benar dan Israel menahan diri untuk tidak menargetkan lokasi minyak dan nuklir Iran dalam serangan balasan yang diharapkan, risiko geopolitik akan menurun dan dukungan untuk harga emas dari pihak ini juga akan memudar, kata Commerzbank dalam sebuah catatan.
"Kami melihat sedikit risiko penurunan harga emas dan memperkirakan harga emas akan mencapai USD2.600 pada akhir tahun," ungkap David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Adapun, harga perak spot naik 1,0 persen menjadi USD31,49 per ons dan platinum turun 0,5 persen menjadi USD988,45. Paladium turun 1,6 persen menjadi USD1.012,98.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
