"Vietnam melihat ekspor tekstil senilai USD34 miliar, di bawah target USD 39 miliar, ditambah 35 hingga 37 persen kekurangan pekerja pabrik pada akhir tahun ini," kata pemerintah Vietnam dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 7 Oktober 2021.
Vietnam adalah salah satu produsen garmen terbesar di dunia, antara lain memasok merek-merek seperti Zara, Ralph Lauren, North Face, Lacoste dan Nike.
Industri tekstil di Vietnam memiliki lebih dari 6.000 pabrik pakaian dan tekstil yang mempekerjakan sekitar 3 juta orang, angka pemerintah menunjukkan.
"Tiga bulan terakhir tahun ini akan menjadi waktu yang sangat sulit bagi industri tekstil dan garmen Vietnam," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
"Industri mungkin menghadapi risiko gangguan rantai pasokan karena klien memindahkan pesanan ke negara lain, dan kekurangan tenaga kerja." jelas dia.
Vietnam telah mengalami eksodus massal pekerja sejak pelonggaran pembatasan yang panjang. Pemasok Nike dan Adidas menghentikan operasi di Vietnam awal tahun ini. Nike telah memangkas ekspektasi penjualan tahun fiskal 2022 dan memperingatkan penundaan liburan, sementara Lululemon memindahkan produksi dari Vietnam.
Ekspor garmen Vietnam mencapai USD 2,35 miliar pada September, turun 18,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu meskipun ekspor untuk sembilan bulan pertama naik 5,8 persen menjadi USD 23,5 miliar.
Dengan cakupan vaksin saat ini, pemilik pabrik berharap untuk sepenuhnya melanjutkan operasi dalam kondisi normal baru mulai paruh kedua tahun 2022. Kurang dari 12 persen dari 98 juta orang Vietnam diinokulasi terhadap Covid-19, salah satu tingkat terendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News