| baca juga: Biden Tegaskan Ancaman Putin Gunakan Senjata Nuklir Taktis adalah ‘Nyata’ |
"Pemerintahan saya berkomitmen untuk menjaga hak dan keselamatan orang Amerika sambil melindungi privasi, untuk mengatasi bias dan informasi yang salah, untuk memastikan sistem AI aman sebelum dirilis," kata Biden, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 21 Juni 2023.
Joe Biden bertemu dengan sekelompok pemimpin dan advokat masyarakat sipil, yang sebelumnya mengkritik pengaruh perusahaan teknologi besar untuk membahas kecerdasan buatan.
"Saya ingin mendengar langsung dari ahlinya," katanya.
Beberapa pemerintah sedang mempertimbangkan bagaimana mengurangi bahaya dari teknologi yang muncul, yang telah mengalami ledakan investasi dan popularitas konsumen dalam beberapa bulan terakhir setelah peluncuran ChatGPT OpenAI.
Pertemuan Biden pada Selasa, 20 Juni 2023, termasuk dengan direktur eksekutif Center for Humane Technology Tristan Harris, pendiri Algorithmic Justice League Joy Buolamwini dan Profesor Universitas Stanford Rob Reich.
Regulator secara global telah berjuang untuk menyusun aturan yang mengatur penggunaan AI generatif, yang dapat membuat teks dan gambar, dan yang dampaknya telah dibandingkan dengan internet.
Biden juga baru-baru ini membahas masalah AI dengan para pemimpin dunia lainnya, termasuk Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak yang pemerintahannya akhir tahun ini.
Mereka akan mengadakan pertemuan puncak global pertama tentang keamanan kecerdasan buatan. Biden diperkirakan akan membahas topik tersebut dengan Perdana Menteri India Narendra Modi selama kunjungannya ke AS.
Anggota parlemen Uni Eropa minggu lalu sepakat untuk mengubah rancangan aturan tentang kecerdasan buatan yang diusulkan oleh Komisi Eropa dalam upaya untuk menetapkan standar global untuk teknologi yang digunakan dalam segala hal mulai dari pabrik otomatis hingga mobil self-driving hingga chatbots.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
