Mengutip Antara, Rabu, 6 Oktober 2021, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November bertambah USD1,31 atau 1,7 persen menjadi USD78,93 per barel. Selama sesi harga minyak WTI melonjak lebih dari 2,0 persen hingga setinggi USD79,48, terbesar dalam hampir tujuh tahun.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember juga terangkat USD1,30 atau 1,6 persen menjadi USD82,56 per barel. Sebelumnya, Brent sempat mencapai level tertinggi tiga tahun di USD83,13 per barel.
Adapun OPEC+ sepakat mematuhi pakta Juli untuk tetap meningkatkan produksi sebesar 400 ribu barel per hari (bph) setiap bulannya hingga April 2022,. Kemudian menghapus 5,8 juta barel per hari dari pengurangan produksi yang ada.
"Pasar menyadari kita akan kekurangan pasokan untuk beberapa bulan ke depan dan OPEC tampaknya senang dengan situasi itu," kata Analis Price Futures Group Phil Flynn.
Harga minyak dunia pun telah melonjak lebih dari 50 persen tahun ini. Hal tersebut menambah tekanan inflasi yang dikhawatirkan oleh negara-negara konsumen minyak mentah seperti Amerika Serikat dan India.
Sementara itu, Komite Teknis Bersama OPEC+ (JTC) mengatakan pihaknya memperkirakan defisit pasokan 1,1 juta barel per hari tahun ini, yang bisa berubah menjadi surplus 1,4 juta barel per hari tahun depan. Meskipun ada tekanan untuk meningkatkan produksi, OPEC+ khawatir bahwa gelombang global keempat infeksi covid-19 akan menekan permintaan minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
