| baca juga: KJRI Penang Dorong Penggunaan Mata Uang Rupiah Lebih Luas di Malaysia |
"Afirmatif tidak,” kata Anwar ketika ditanya apakah pemerintahannya mengizinkan kasino kedua, dilansir Channel News Asia, Kamis, 16 Mei 2024.
Masalah ini telah menjadi sorotan sejak bulan lalu, ketika Bloomberg melaporkan bahwa Malaysia sedang melakukan diskusi awal dengan para taipan mengenai pembukaan kasino di kawasan pengembangan properti Forest City yang terkepung di Johor.
Berita ini diangkat oleh beberapa media Malaysia dan asing, termasuk harian Singapura The Straits Times, yang mengutip sumber yang tidak disebutkan dalam melaporkan kasino tersebut termasuk di antara usulan Malaysia untuk Zona Ekonomi Khusus (KEK) Johor-Singapura.
Para analis yang diwawancarai oleh CNA mengatakan skenario tersebut sangat mungkin terjadi karena skenario ini sulit untuk dijual secara politik dan merupakan pertaruhan yang berisiko secara ekonomi, serta kemungkinan mempunyai dampak negatif pada hubungan bilateral tertentu.
Fokus masa depan Malaysia
Anwar mengatakan pada forum tersebut bahwa fokus Malaysia saat ini cukup untuk mendorong pertumbuhan di masa depan."Malaysia tidak harus terjun ke bisnis kasino (kedua). Kami fokus pada transformasi digital, transisi energi (dan) AI, dan kami yakin ini (di antara industri yang) cukup untuk mendorong negara ini maju,” jelas dia.
Anwar pada akhir bulan lalu telah membantah adanya rencana untuk membuka kasino di Forest City, dan mengecam klaim tersebut sebagai kebohongan. Para pengusaha yang disebutkan dalam laporan berita juga menyangkal ikut serta dalam pertemuan semacam itu.
Sejauh ini Malaysia hanya memberikan satu lisensi kasino, yang dikeluarkan untuk Genting pada 969. Genting juga memiliki operasi kasino di Inggris, Amerika Serikat, dan Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
