| baca juga: Inflasi Korea Selatan Melambat di September 2022 |
"Inflasi dalam kisaran lima persen dapat berlanjut hingga kuartal pertama tahun depan," kata Rhee, menanggapi pertanyaan di sesi parlemen di Seoul, ibu kota, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 7 Oktober 2022.
"Kami melihat penawaran dan permintaan (tekanan inflasi) tetapi suku bunga harus meningkat jika inflasi tetap di atas lima persen." jelas dia.
Ekspektasi meningkat di kalangan analis untuk kenaikan 50 basis poin dalam suku bunga utama menjadi 3,00 persen ketika Bank of Korea meninjau kebijakan pada pertemuan 12 Oktober 2022.
Rhee telah membuka pintu untuk pengetatan lanjutan hingga paruh pertama tahun depan, dan para analis telah memperkirakan tingkat dasar akan mencapai puncaknya pada 3,50 persen pada kuartal pertama 2023.
Inflasi konsumen Korea Selatan melambat untuk bulan kedua pada September 2022. Tetapi para ekonom mengatakan data tersebut tidak akan banyak mengubah bias pengetatan bank sentral di tengah pembicaraan yang berkembang untuk memilih kenaikan yang lebih besar minggu depan.
Indeks harga konsumen (CPI) naik 5,6 persen pada September dari bulan yang sama tahun lalu, menurut data Statistik Korea, melambat untuk bulan kedua berturut-turut. Pada Agustus, inflasi mendingin menjadi 5,7 persen, penurunan pertama dalam tujuh bulan.
Bank sentral korsel telah menaikkan suku bunga kebijakannya dengan total dua persen poin sejak Agustus tahun lalu dari rekor terendah 0,5 persen untuk melawan inflasi. Gubernur Rhee Chang-yong mengatakan sikap pengetatan akan berlanjut untuk saat ini. Dewan kebijakan Bank Sentral Korsel selanjutnya bertemu pada 12 Oktober 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
