"Kami menyambut baik pergeseran ke kebijakan fiskal yang lebih ekspansif tahun ini, tetapi bahkan lebih banyak dukungan akan membantu melawan perlambatan pertumbuhan yang sedang berlangsung," kata juru bicara IMF Gerry Rice, dilansir Channel News Asia, Jumat, 15 Juli 2022.
"Dukungan fiskal ini akan sangat efektif, dalam pandangan kami, jika difokuskan pada rumah tangga rentan melalui transparansi dan penguatan sistem perlindungan sosial," kata Rice.
Mengingat inflasi inti yang rendah di Tiongkok, IMF percaya Bank Rakyat Tiongkok harus terus memberikan dukungan kebijakan moneter.
| Baca juga: IMF Meyakini Resesi Ekonomi Global di 2023 |
Dia mengatakan penurunan suku bunga kebijakan utama awal tahun ini adalah langkah yang disambut baik, sehingga menurunkan biaya pinjaman dan memperkuat investasi.
Beberapa kota di Tiongkok minggu ini mengadopsi pembatasan covid-19 baru untuk mengendalikan infeksi baru, dengan pusat komersial Shanghai meluncurkan upaya pengujian massal lainnya.
Rice mengatakan peningkatan vaksinasi diperlukan untuk menyesuaikan strategi nol-covid, Tiongkok yang telah menyebabkan penguncian dan gangguan rantai pasokan yang memengaruhi ekonomi global.
"Mengurangi gangguan aktivitas ekonomi dari covid akan membutuhkan peningkatan suntikan booster dan menargetkan lansia yang kurang divaksinasi," kata Rice.
"Ini pada akhirnya akan memungkinkan penyesuaian strategi penahanan menjadi lebih fleksibel dan tidak terlalu membatasi," tambah Rice.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
