Mengutip The Business Times, Senin, 28 Agustus 2023, S&P Global mengatakan, indeks awal PMI Komposit AS, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, turun ke angka 50,4 pada Agustus dari 52 pada Juli, penurunan terbesar sejak November 2022.
Meskipun angka pada Agustus adalah pertumbuhan bulan ketujuh berturut-turut, angka tersebut adalah hanya sedikit di atas level 50 yang memisahkan ekspansi dan kontraksi karena melemahnya permintaan terhadap barang-barang manufaktur dan jasa.
| Baca: Suku Bunga Tinggi ECB Bakal Bertahan Lebih Lama untuk Capai Target Inflasi |
Selama berbulan-bulan, pasar tenaga kerja yang kuat dan belanja konsumen yang tangguh semakin meredakan ketakutan akan resesi, dan menyebabkan revisi perkiraan pertumbuhan PDB ke atas. Namun data yang dirilis pada Rabu, 23 Agustus memberikan gambaran yang lebih buruk mengenai perekonomian.
Pertumbuhan aktivitas bisnis sektor jasa paling lambat
Pertumbuhan aktivitas bisnis sektor jasa merupakan yang paling lambat sejak Februari sebesar 51,0 pada Agustus, dan PMI Manufaktur turun lebih dalam ke wilayah kontraksi sebesar 47,0 turun dari 49,0 pada Juli, kontraksi bulan keempat berturut-turut."Aktivitas bisnis yang hampir terhenti pada Agustus menimbulkan keraguan terhadap kekuatan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga. Survei menunjukkan percepatan pertumbuhan yang didorong sektor jasa pada kuartal kedua memudar, disertai penurunan lebih lanjut dalam output pabrik," kata Kepala Ekonom Bisnis S&P Global Market Intelligence Chris Williamson.
Permintaan konsumen menimbulkan hambatan besar terhadap pendapatan perusahaan, karena bisnis baru dan pesanan berkurang bagi perusahaan di semua sektor. Bisnis baru di sektor jasa menurun untuk pertama kalinya dalam enam bulan, turun menjadi 49,2 dari 51,0 pada bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
