| baca juga: Pasar Saham Asia Waspadai Kenaikan Suku Bunga Agresif dari The Fed |
Dikutip dari Antara, Jumat, 30 Desember 2022, indeks saham unggulan Tiongkok CSI 300 ditutup 0,4 persen lebih tinggi, sedangkan Indeks Komposit Shanghai berakhir menguat 0,5 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong berakhir naik tipis 0,2 persen, dan Indeks Hang Seng China Enterprises bertambah 0,1 persen.
Ekuitas Asia lainnya naik karena investor tampaknya mengakhiri tahun ini dengan catatan optimis setelah data AS menunjukkan kebijakan moneter agresif Federal Reserve (Fed) meredam tekanan inflasi.
Saham-saham Tiongkok mencatat kinerja tahunan terburuk sejak 2019, dengan Indeks CSI 300 anjlok 21,6 persen. Sementara itu, indeks acuan saham Hong Kong merosot 15,4 persen, mencatat tahun terburuk sejak 2012.
Investor asing membeli bersih 90 miliar yuan (USD12,9 miliar) saham Tiongkok pada 2022 melalui Skema Stock Connect, seperlima dari total tahun lalu dan jumlah terkecil sejak 2017.
Namun, para investor dan analis lebih optimis tentang saham Tiongkok pada tahun depan, karena negara itu menghapus kebijakan nol Covid-19 yang ketat bulan ini, membuat sahamnya rebound sekitar 10 persen sejak level terendah baru-baru ini pada 31 Oktober.
Bank-bank global termasuk Citi, Bank of America, dan JP Morgan telah meningkatkan rekomendasi untuk saham Tiongkok, sambil mengharapkan pemulihan ekonomi tahun depan.
Kepala Ekonom CITIC Securities Ming Ming mengatakan faktor-faktor yang membebani saham Tiongkok dalam dua tahun terakhir termasuk kebijakan covid-19, penurunan properti, pengetatan The Fed, dan tindakan keras negara terhadap platform internet, semuanya diperkirakan akan membaik pada 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
