Mengutip Antara, Kamis, 28 Oktober 2021, minyak berjangka Brent untuk pengiriman Desember merosot USD1,82 atau 2,1 persen menjadi USD84,58 per barel.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember anjlok USD1,99 atau 2,4 persen menjadi USD82,66 per barel.
Direktur riset pasar Tradition Energy Gary Cunningham mengatakan stok minyak mentah AS yang melebihi perkiraan membuat investor menurunkan posisi beli.
"Kami mengalami kemunduran yang wajar dalam aksi ambil untung lebih dari apa pun, tetapi masih USD80 untuk (WTI) adalah angka yang kuat," katanya.
Persediaan minyak mentah naik 4,3 juta barel pekan lalu, atau lebih besar dari perkiraan kenaikan 1,9 juta barel. Stok bensin turun 2 juta barel karena konsumen AS bergulat dengan kenaikan harga.
Sebelumnya, harga minyak mentah naik karena ekspektasi berlebihan terhadap Tiongkok dan India yang akan beralih ke produk turunan minyak mentah sebagai pengganti bahan bakar pembangkit listrik dan pemanas. Permintaan tersebut akan meningkatkan konsumsi minyak mentah secara keseluruhan lebih dari setengah juta barel minyak per hari.
"Ada reli di gas alam sehingga ada banyak kekhawatiran tentang aset-aset turunannya yang dialihkan kembali ke pembangkit berbasis minyak - itu adalah bagian besar dari reli dan sekarang beberapa di antaranya sedikit mereda," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News