"Penurunan terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan penguncian yang diperintahkan pemerintah di banyak bagian dunia pada Maret," kata Gartner dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 2 Juni 2020.
Faktor lain adalah penutupan pabrik, banyak di Tiongkok yang memproduksi handset untuk sebagian besar pembuat smartphone global.
Data menunjukkan Samsung mempertahankan posisi terdepan dengan 18,5 persen dari pasar meskipun penjualan turun lebih dari 22 persen. Huawei tetap di nomor dua dengan pangsa pasar 14,2 persen, setelah penurunan penjualan 27 persen setelah terkena sanksi AS. Apple memegang tempat ketiga, melihat penurunan delapan persen.
"Apple memiliki awal yang kuat untuk tahun ini berkat jajaran produk barunya yang melihat momentum kuat secara global," kata Annette Zimmermann, wakil presiden riset di Gartner.
Annete menjelaskan bahwa kemampuan Apple untuk melayani klien melalui toko daring dan produksinya yang kembali mendekati level normal pada akhir Maret membantu memulihkan beberapa momentum positif pada awal tahun. Penjualan global mencapai 299 juta unit pada kuartal ini dibandingkan dengan 375 juta tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
