"Semikonduktor akan menjadi komponen penting untuk pengembangan teknologi mutakhir baru seperti AI, industri digital, dan dalam perawatan kesehatan," kata Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Yasutoshi Nishimura, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 11 November 2022.
| baca juga: Lawan Intervensi Pemerintah Jepang, Dolar AS Naik Tipis terhadap Yen |
Perusahaan cip baru akan diberi nama Rapidus dan bertujuan untuk mulai membuat cip pada paruh kedua dekade ini. Jepang bergegas untuk menghidupkan kembali basis manufaktur cipnya untuk memastikan pembuat mobil dan perusahaan teknologi informasinya tidak kekurangan komponen kunci.
Ini dilakukan untuk mengatasi gesekan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang semakin dalam. Washington membatasi akses Beijing ke teknologi semikonduktor canggih.
Jepang juga khawatir Tiongkok mungkin mencoba untuk mengambil alih Taiwan, pusat global untuk produksi cip tingkat lanjut.
Sebagai bagian dari itu, Pemerintah Jepang menawarkan bantuan keuangan untuk mendorong pembuat cip asing membangun pabrik di Jepang, termasuk 400 miliar yen untuk membantu Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), pembuat cip logika terkemuka di dunia, membangun pabrik di prefektur Kumamoto yang akan memasok semikonduktor ke Sony dan pembuat suku cadang mobil Denso Corp.
Jepang juga menawarkan subsidi 93 miliar yen untuk membantu pembuat cip memori Kioxia Corp dan Western Digital Corp memperluas produksi di Jepang.
Pada September, Jepang berjanji untuk memberi pembuat cip asal AS, Micron Technology, dana sebesar 46,5 miliar yen sehingga dapat menambah kapasitas produksi di pabriknya di Hiroshima.
Perusahaan cip baru tersebut mewakili fase berikutnya dalam strategi semikonduktor Jepang dan merupakan indikasi lebih lanjut dari kerja sama yang semakin dalam dalam pengembangan teknologi dengan Amerika Serikat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
