Pelaku usaha anyaman bambu mulai merasakan dampak positif dari pulihnya ekonomi Banyuwangi. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian.
Pelaku usaha anyaman bambu mulai merasakan dampak positif dari pulihnya ekonomi Banyuwangi. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian.

Bangkitnya UMKM di Ujung Timur Jawa

Rizkie Fauzian • 18 Maret 2022 15:43
Banyuwangi: Tahun ini dipenuhi optimisme dalam membangkitkan perekonomian daerah. Walaupun varian Omicron sempat menjadi ancaman, tak menjadi halangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk terus melaju.
 
Salah satu daerah yang perlahan mulai bangkit UMKM-nya yakni Banyuwangi. Kota ini merupakan salah satu destinasi tujuan wisata di ujung timur Jawa yang terkena dampak positif dari peningkatan jumlah pengunjung wisatawan.
 
Lonjakan jumlah kunjungan wisatawan tersebut otomatis berdampak positif terhadap tingkat okupansi hotel (tingkat keterisian hotel), penggunaan jasa travel, hiburan, kuliner, souvenir, serta penjualan produk UMKM di Banyuwangi.

Beberapa produk UMKM Banyuwangi yang ikut pulih dan mengalami peningkatan permintaan seperti anyaman bambu dan kopi Banyuwangi. Ketua Pengrajin Anyaman Bambu Desa Gintangan, Banyuwangi, Sukron Makmur, mulai merasakan dampak positif dari pulihnya ekonomi Banyuwangi secara perlahan.
 
Bangkitnya UMKM di Ujung Timur Jawa
Pengrajin anyaman bambu mulai mengalami banyak pesanan.
 
Permintaan souvenir anyaman berbahan dasar bambu seperti lampu gantung, topi, kopiah, caping, dan sandal yang sebelumnya sempat anjlok hingga 70 persen saat pandemi, saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kebanyakan permintaan souvenir ini berasal wilayah Jawa dan Bali.
 
"Walaupun sempat mengalami penurunan omzet selama dua tahun terakhir sampai 70 persen, Desa Gintangan saat ini sudah perlahan dikunjungi wisatawan, sehingga sedikit banyak kami dapat pemasukan dari sana. Selain itu kami juga mengekspor bambu (bahan baku) ke Maldives hingga 15 ribu lonjor bambu. Tidak hanya Sumber Daya Alam bambu saja, namun Sumber Daya Manusia (SDM) pengrajin bambunya juga mengerjakan di Maldives, itu semua karena kualitas SDA dan SDM dari Desa Gintangan, Banyuwangi itu sendiri," ujar Sukron, Jumat, 18 Maret 2022.

Bisnis kopi kembali menggeliat


Senada dengan Sukron, Ahmad Sapowy, supplier kopi khas Banyuwangi ini juga kecipratan berkah dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi pandemi yang terus terkontrol membuat Kedai Kopinya di Dusun Pesucen, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi terus dikunjungi beberapa turis dari Rusia, Prancis, Italia, dan turis dari negara Eropa lainnya.
 
Kopi Banyuwangi yang terkenal dengan Arabica dan Luwak ini memang sangat disukai oleh para pelancong domestik dan mancanegara. Ahmad mengatakan, walaupun situasinya belum seperti sebelum pandemi, ia cukup gembira dengan banyaknya wisatawan yang datang dan mencicipi kopi-kopi bubuk yang ia buat sendiri langsung didapurnya.
 
Bangkitnya UMKM di Ujung Timur Jawa
Kopi-kopi bubuk Banyuwangi dibuat langsung Ahmad Sapowy didapurnya.
 
"Dulu memang domestik permintaannya cukup banyak hingga dua ton, namun sekarang perlahan permintaan sudah membaik, walaupun masih diangka kuintal. Permintaan paling banyak memang kopi jenis Arabica dan Luwak yang sangat khas aroma dari wilayah Ijen," jelas Ahmad.
 
Meningkatnya permintaan berbagai jenis produk UMKM ini didukung penuh oleh berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah daerah yang terus melakukan pengembangan Banyuwangi sebagai daerah tujuan wisata, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) juga mendukung penuh geliat ekonomi khususnya UMKM di Kota Banyuwangi melalui program Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dorongan Askrindo untuk terus membantu UMKM tumbuh juga merupakan bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional yang dicanangkan pemerintah sejak 2020.
 
Besarnya penyerapan diberbagai sektor menjadi indikasi semakin kuatnya pemulihan daya beli masyarakat serta gerak perekonomian yang semakin membaik. Ke depan Askrindo tetap berkomitmen untuk berpartisipasi memperkuat pemulihan ekonomi nasional, khususnya melalui penjaminan kredit di segala sektor usaha yang kredibel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan