Melalui Enduro Student Program (ESP), pada 2020, Pertamina telah membina 113 tenaga muda alumni SMK hingga berhasil membuka usaha bengkel di 64 lokasi. Hasilnya cukup menggembirakan, alumni SMK ini berhasil meraup omzet lebih dari Rp500 juta. Besarnya omzet tersebut didapat dari layanan jasa bengkel dan penjualan produk yang mencapai 14.259 unit.
ESP merupakan salah satu program CSR Pertamina dengan pendekatan Creating Shared Value (CSV) yang berfokus pada pendidikan dan pelatihan di bidang otomotif dan perbengkelan roda dua serta kewirausahaan bagi siswa atau alumni SMK. Program ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Pemerintah Daerah sesuai dengan pencapaian SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Pada program ESP, peserta diberikan pelatihan yang membangun karakter serta kreativitas, praktik kerja, dan mentorship mengenai perbengkelan oleh bengkel mitra binaan PT Pertamina Lubricants, serta pelatihan kewirausahaan dan pendampingan usaha. Tujuan dari ESP ini yaitu mencetak wirausaha tenaga muda produktif di bidang otomotif, khususnya perbengkelan roda dua.
"Kami berharap para entrepreneur muda dapat merasakan dinamika usaha bengkel dan terus menggali ilmu untuk mengembangkan bisnisnya hingga maju dan mandiri," ujar Senior Vice President Corporate Communications Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto, melalui keterangan tertulisnya, Minggu, 14 Maret 2021.
Selain ESP, terdapat program lain dalam CSV yaitu Pertamina Sahabat Nelayan di mana para nelayan dibina untuk menjadi wirausaha melalui bengkel nelayan. Lebih dari 100 nelayan telah terafiliasi pelayanan service mesin door to door di kapal berkat program ini. Pendapatan nelayan pun meningkat hingga Rp2,6 juta per bulan dari usaha bengkelnya.
Program ini juga berhasil meningkatkan kunjungan wisata hingga 12 ribu setiap bulannya.
Kemudian, Enduro Sahabat Lapas juga merupakan program CSV lainnya yang merupakan kegiatan pembinaan di lapas dalam bentuk pelatihan otomotif dan pembangunan Bengkel Enduro Express. Program ini dilakukan bersinergi dengan Pertamina DPPU Sepinggan Group sebagai variasi kegiatan pembinaan di Lapas kelas A Balikpapan.
Kegiatan berupa pelatihan otomotif dan pembangunan Bengkel Enduro Express untuk meningkatkan keterampilan mekanik bagi Warga Binaan Pemasyarakat (WBP) sebagai bekal ketika masa tahanan usai.
"Dengan menggunakan pendekatan CSV, Pertamina dapat menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang meliputi pemberian dampak, kontribusi pada pembangunan berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan dengan menggunakan energi baru dan terbarukan sebagai aksi meminimalisasi perubahan iklim sebagai bagian dari implementasi ESG (Environment, Social dan Governance) yang mendukung upaya pengembangan bisnis energi yang berkelanjutan," pungkas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News