Phase out menjadi penanda bengkel binaan telah dinilai mampu berdiri secara mandiri setelah melewati proses pembinaan dan pendampingan berkelanjutan sejak awal mengikuti program.
Proses ini juga mencerminkan keberhasilan pendekatan Pertamina Lubricants dalam mencetak pelaku usaha bengkel yang profesional dan berdaya saing.
Momentum tersebut menandai berakhirnya masa pendampingan intensif, sekaligus dimulainya fase baru bagi bengkel untuk berkembang secara mandiri. Sebagai dukungan penutup, Pertamina Lubricants turut menyerahkan sejumlah fasilitas penunjang operasional bengkel.
Bantuan tersebut meliputi peralatan bengkel, materi promosi produk, seragam mekanik, hingga merchandise pelanggan. Dukungan ini diharapkan dapat membantu bengkel menjaga kualitas layanan sekaligus meningkatkan eksistensi usaha di tengah persaingan industri jasa otomotif.
PIC Bengkel Sirrul 3113 Enduro, Ziane Achmad Ramadhan, menyampaikan apresiasi atas pendampingan yang telah diterima selama mengikuti program. Menurutnya, Enduro Entrepreneurship Program memberikan dampak nyata bagi pengembangan usaha bengkel, baik dari sisi keterampilan teknis maupun pengelolaan bisnis.
“Program ini memberi kami banyak pembelajaran dan pengalaman berharga. Pendampingan yang diberikan sangat membantu bengkel kami tumbuh hingga siap berjalan mandiri,” ujarnya.
Melalui tahapan phase out ini, Pertamina Lubricants menegaskan Enduro Entrepreneurship Program tidak berhenti pada penyaluran bantuan semata. Program ini dirancang untuk membangun fondasi usaha yang kuat, sehingga bengkel binaan mampu tumbuh berkelanjutan dan berkontribusi pada penguatan sektor UMKM otomotif nasional.
Keberhasilan Bengkel Sirrul 3113 Enduro menjadi contoh konkret bagaimana pembinaan yang tepat dapat mendorong pelaku usaha lokal naik kelas dan beradaptasi dengan dinamika industri.
Jangkau Puluhan Ribu Peserta
Hingga kini, EEP telah menjangkau puluhan ribu peserta di berbagai daerah, serta mendorong lahirnya ratusan bengkel mandiri yang menyerap tenaga kerja lokal. Program ini menjadi bagian dari strategi Pertamina Lubricants dalam menerapkan prinsip Creating Shared Value (CSV), dengan mengintegrasikan pengembangan bisnis perusahaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.EEP Batch 2018 merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Pertamina Lubricants yang dirancang untuk mencetak wirausaha bengkel roda dua yang mandiri dan berkelanjutan, terutama dari kalangan lulusan dan siswa SMK otomotif.
Program ini lahir dari kebutuhan industri otomotif nasional terhadap tenaga terampil yang tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga memiliki jiwa kewirausahaan. Secara historis, EEP merupakan pengembangan dari Enduro Student Program (ESP) yang mulai dijalankan Pertamina Lubricants sekitar 2016–2017.
Pada tahap awal, ESP berfokus pada peningkatan kompetensi siswa SMK otomotif melalui pelatihan teknis dan pengenalan dasar kewirausahaan. Seiring waktu, perusahaan melihat potensi lebih besar untuk mendorong peserta menjadi pelaku usaha mandiri, sehingga ESP berevolusi menjadi Enduro Entrepreneurship Program.
EEP kemudian dirancang lebih komprehensif. Peserta tidak hanya dibekali kemampuan teknis perbengkelan, tetapi juga pelatihan manajemen usaha, penyusunan rencana bisnis, pemasaran, hingga pengelolaan operasional bengkel. Dalam pelaksanaannya, peserta juga menjalani magang di bengkel mitra Pertamina Lubricants, sebelum akhirnya didorong membuka bengkel sendiri dengan pendampingan intensif dari perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
