Kerja sama tersebut sudah dilakukan bersama dengan perusahaan kontraktor Engineering, Procurement, and Construction (EPC) asal Jepang, PT JGC Indonesia pada Senin, 27 Februari 2017. Hal ini merupakan tahap awal pembangunan kilang yang akan dimulai pada 2018.
Kemitraan dengan JGC dianggap sebagai langkah tepat karena perusahaan Jepang ini sudah berpengalaman dalam membangun kilang di berbagai negara di dunia. Sebagai produsen minyak swasta terbesar, PGRC juga yakin JGC memiliki kemampuan yang telah terbukti dalam penyediaan jasa EPC.
"PGRC juga telah menjalin kerja sama dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) yang merupakan kontraktor swasta nasional (BUMN) yang telah memiliki pengalaman dan reputasi yang sangat baik untuk mendukung pembangunan kilang tersebut," demikian seperti dikutip dalam siaran persnya, Selasa 14 Maret 2017.
Adapun kerja sama ini merupakan langkah baik bagi perusahaan mengingat PGRC merupakan perusahaan pengolah minyak swasta skala besar pertama di Indonesia dengan nilai investasi sebesar 8,4 miliar euro yang telah mendapatkan izin usaha pengolahan minyak bumi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atas rekomendasi Kementerian ESDM. Sumber minyak mentah tersebut antara lain akan dipasok oleh NIOC Iran atas rekomendasi penuh dari Kementerian Perminyakan Iran.
Selain itu, PGRC juga telah mendapatkan dukungan penuh dari Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, agar dapat segera memulai pembangunan kilang minyak dengan kapasitas 300 ribu bpd dan pembangunan tangki minyak mentah sebagai cadangan strategis internasional dengan kapasitas sebesar 30 juta barel di KEK Tanjung Api-Api.
"Selanjutnya, PGRC juga akan menjadwalkan pertemuan dengan Gubernur Sumsel bersama dengan semua mitra strategis perusahaan, termasuk JGC dan Rekind, untuk memulai pembangunan mega proyek tersebut," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
