Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga usai Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan Rudiantara mengisi jabatan tinggi PLN.
"Pak Rudiantara kan punya pengalaman juga di bidang telekomunikasi ya. Bisnis ya di bisnis. Artinya beliau itu pernah pegang perusahaan besar juga," kata Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 25 November 2019.
Rudiantara akan menjadi direktur utama PLN menggantikan Sofyan Basir yang diberhentikan karena tersangkut kasus korupsi PLTU Riau I.
Arya mengungkapkan Erick Thohir terus mengevaluasi perusahaan-perusahaan BUMN, tak terkecuali PLN. Ia menginginkan perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut menjadi BUMN sehat alias tidak ada yang merugi.
Oleh karena itu, ia menggaet beberapa pebisnis seperti Rudiantara untuk membenahi perusahaan BUMN. "Setiap dirut kan tujuannya tidak boleh ada lagi kerugian," ucap dia.
Rudiantara memulai kariernya menjadi General Manager Business Development di PT Indosat pada 1996. Ditahun yang sama dia pernah menjadi Chief Operating Officer PT Telekomindo Promabhakti.
Di perusahaan BUMN, Rudiantara juga pernah menjabat sebagai direktur Semen Gresik, dan presiden direktur Bukit Asam Transpacific Railways dan Rajawali Asia Resources.
Lalu pada 2008 Rudiantara juga pernah menjadi direktur PLN. Selama di PLN, ia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan, terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt.
Selain itu karier bisnis Rudiantara juga pernah menjadi direktur hubungan korporat PT XL Axiata dan Wakil Presiden Direktur PT Semen Indonesia (Persero).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
