Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengungkapkan, tren harga minyak memang mengalami kenaikan beberapa minggu ini. Hal tersebut akan menjadi faktor pada perhitungan harga BBM solar dan premium 1 Januari 2017.
"Kalau harga rata-ratanya kan memang Anda sudah tahu naik ya," ujar Wirat, di Hotel JS Luwansa, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin, 19 Desember.
Menurut dia, untuk menentukan harga BBM awal tahun depan, pemerintah harus mempertimbangkan banyak perhitungan, mulai dari aspek perhitungan teknis sampai dengan aspek politis.
"Kita pertimbangkan semua aspek, dari formula, dari harga minyak dunia, usulan Pertamina, tentu dari segi ekonomis, segi politik juga," jelas dia.
Setelah mendapatkan angka yang tepat, lanjut Wirat, baru harga BBM tersebut akan dilaporkan kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan. Kemudian Menteri ESDM akan melaporkannya kepada Presiden.
"Kita laporkan ke Pak Menteri. Pak menteri akan melaporkan ke Presiden," pungkas dia.
Baca: Rugi, Pertamina Minta Harga Premium & Solar Naik di Oktober
Sekadar informasi, PT Pertamina (Persero) sebelumnya mengusulkan akan menaikkan harga solar pada tahun depan. Hal itu dilakukan sebab perseroan memupuk kerugian penjualan solar sejak Oktober 2016 lalu.
Ditambah lagi dengan OPEC yang memutuskan untuk memangkas produksi minyak, harga minyak global sedikit demi sedikit mulai terkerek. Diperkirakan tahun depan harga solar akan mengalami kenaikan sekitar Rp500 per liter dengan kenaikan minyak global USD5 per barel.
"Mungkin sekitar Rp500 per liter, kita bicara dengan USD5 per barel," kata Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
