Hal itu dikatakan Menteri ESDM, Sudirman Said lantaran Makamah Agung menolak permohonan kasasi warga Batang terkait pengadaan tanah PLTU tersebut yakni seluas 125.146 meter persegi.
"MA sudah memutuskannya, tidak diterima. Saya kira dalam satu dua bulan sudah bisa finansial closing dan konstruksi di lapangan," kata Sudirman Said dalam konferensi pers di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (3/3/2016).
Sementara itu, Direktur Pengadaan PLN, Iwan Supangatt mengatakan, dengan melakukan beberapa strategi percepatan, proyek dengan kapasitas 2 x1.000 Megawatt (mw) ini ditargetkan cepat selesai. Salah satu mempercepat proyek ini dengan diberikannya izin-izin yang diperlukan.
"Target kita memang harus selesai. jadi kami terus lakukan percepatan-percepatan, tanpa percepatan, mungkin tidak akan selesai. Ini yg dilakukan semua pihak termasuk pemerintah dalam memberikan perizinan. Kami tetap optimistis 2019 target ini bisa selesai," jelas Iwan.
Iwan menuturkan, saat ini proyek tersebut sedang dalam tahap land breaking. Jadi secara pararel juga melakukan financial closing. Ditargetkan financial closing dapat dilakukan pada 6 April 2016.
Sudirman menambahkan, karena PLTU Batang termasuk dalam proyek 35 ribu mw sehingga pemerintah akan bekerja maksimal dan menyelesaikan proyek tersebut.
"Sekarang baru 2016, jangan terlalu menyimpulkan terlalu dini. Kita optimis supaya sebagian besar target bisa diselesaikan," tutup Sudirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
