Pengalihan fungsi Petral itu dinilai sebagai salah satu upaya penyegaran manajemen anak perusahaan Pertamina itu. Pertamina akan mendorong Petral menjadi the real global trading.
Ke depannya, Petral akan menjadi trading company agar mampu bergerak secara global dalam menjual dan membeli bahan bakar minyak (BBM) dari berbagai negara. Di samping itu, Petral dapat berkompetisi dengan trader atau NOC lain, termasuk Pertamina. "Petral bisa menjadi salah satu supplier Pertamina," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, di Jakarta, seperti dikutip Kamis (1/01/2015).
Lebih lanjut Dwi menjelaskan, Pertamina juga sedang berupaya merealisasikan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang telah disetujui oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, yakni menghapus RON 88 dan hanya memproduksi RON 92 ke atas. "Kami sedang berupaya mengoptimalisasi kilang-kilang milik kami di dalam negeri," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
