"Saya kira tugas pemimpin itu harus memberikan optimisme kepada masayarakat. Dan 35 ribu mw itu solusi bukan target yang kosong begitu," kata Sudirman, dalam acara Mata Najwa, di Gedung MetroTV, Jalan Pilar Mas, Kedoya, Jakarta, Rabu (23/9/2015).
Menurutnya, kapasitas sebesar 35 ribu mw sudah melalui banyak perhitungan seperti pertumbuhan ekonomi sekitar lima persen sampai dengan enam pesen dan memasukkan adanya tambahan cadangan pemeliharaan.
"Kemudian kalau kita bicara pertumbuhan ekonomi sekitar lima persen sampai enam persen katakanlah, maka normalnya adalah 1,2 sampai 1,3 kali dari pertumbuhan ekonomi plus pertumbuhan penduduk. Ditambah lagi kita perlu cadangan, kalau ada pemeliharaan. Jadi kurang lebih kita harus tumbuh 14 persen per tahun," jelas dia.
Ia menjelaskan, pembangunan yang ditargetkan bisa selesai dalam kurun waktu lima tahun itu akan mampu menjaga kebutuhan listrik dan meningkatkan rasio elektrifikasi Indonesia yang masih tergolong rendah.
"Tapi ini kalau kita mau menjaga pertumbuhan seperti sekarang. Dan pertumbuhan itu menjadi penting dan menjadi wajib karena rasio elektrifikasi kita masih rendah. Ribuan, jutaan orang, ribuan desa yang belum mendapatkan listrik," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
