Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmi Radhi mengungkapkan, langkah yang dilakukan Presiden Jokowi untuk mencopot Arcandra cukup tepat agar permasalahan tidak berlarut-larut.
"Sebagai latar belakang tadi, Arcandra bertandang KPK, karena banyak yang takut, dan beredar di medsos, permasalahan mafia migas itu sesungguhnya sudah dilakukan Sudirman Said, antimafia migas sudah diserahkan semua. Kalau alasan itu dicopot (Arcandra), jatuhnya kurang tepat. Paling penting saat ini, pengganti Menteri ESDM harus integritas, selain integritas harus punya jiwa merah putih," ungkap Fahmi dalam talkshow 'Geger Arcandra & Nasib Sektor ESDM', di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (20/8/2016).
Mengapa harus mempunyai integritas dan jiwa Merah Putih? Karena posisi di Kementerian ESDM 1 tersebut menyangkut banyak hal, seperti masalah Freeport yang akan berakhir di 2021. Jika menteri pengganti tidak punya jiwa kebangsaan untuk negeri, maka kontrak Freeport akan lebih mudah diperpanjang untuk negeri lain.
"Nantinya mereka akan lebih proasing, kalau integritas untuk bangsa. Maka untuk kemakmuran rakyat, bukan untuk investor asing," jelas Fahmi yang juga pernah menjadi mantan Anggota Tim Anti Mafia Migas.
Selain itu, menurut Fahmi, permasalahan Undang-Undang minerba dan migas harus direvisi, karena UU yang ada saat ini tidak banyak menguntungkan Indonesia, melainkan hanya memanjakan asing.
"Minerba dan migas itu dikuasai asing, ini kesalahan UU, maka revisi UU juga penting, ada beberapa lahan migas, mestinya berdasarkan konstitusi yang nantinya memutuskan akan mewakili tadi, kemakmuran rakyat yang harus diprioritaskan," ungkap Fahmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
