Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengatakan peluncuran perluasan B20 sebagai penanda dimulainya implementasi penggunaan bahan bakar campuran minyak sawit yang efektif berlaku pada 1 September 2018.
"Peluncuran akan dilakukan besok di kantor Kemenko Perekonomian pukul 16.00 WIB. Menko (Darmin Nasution) dan Menteri ESDM (Ignasius Jonan) akan ke sana," ujar Paulus dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Kuningan Mulia, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Agustus 2018.
Implementasi B20 merupakan upaya pemerintah untuk menekan lebarnya defisit neraca perdagangan nasional. Penerapan B20 yang dimulai pada 1 September 2018 sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) dan Peraturan Menteri (Permen) ESDM.
Saat ini, kebijakan B20 baru diterapkan pada sektor bersubsidi atau penugasan yang dijual di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Mulai 1 September 2018, kebijakan bauran solar dan biodiesel 20 persen diperluas ke sektor nonsubsidi.
"Ini merupakan upaya bersama, baik Pertamina dan BPDP (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) untuk membantu pemerintah. Sekarang (B20) mau diperluas," ungkapnya.
Menurut Paulus, penggunaan B20 aman bagi seluruh kendaraan. Selama 2,5 tahun berjalan, penggunaan B20 pada kendaraan tak pernah mengalami kendala.
"Sekarang B20 sudah berjalan 2,5 tahun. Sampai hari ini tidak pernah menemukan problem secara teknik," pungkas Paulus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
