Wanita yang kerap disapa Risma tersebut rupanya sedang menceritakan pengalamannya saat mengemban tugas sebagai Wali Kota Surabaya dalam mengubah Kota Surabaya, termasuk mentransformasi birokrasinya.
"Saya pernah menugaskan orang-orang yang sulit berubah menjadi pengemudi mobil jenazah. Ini terjadi waktu saya menutup kompleks Dolly," ungkap Risma saat berbicara di hadapan pejabat ESDM, dipandu Menteri ESDM Sudirman Said, saat rapat kerja Kementerian ESDM 2016, di Padalarang, seperti dikutip dalam siaran persnya, Selasa (12/1/2016).
Risma menjelaskan, orang-orang yang sulit berubah dan hanya ingin status quo, harus diingatkan akan kematian.
"Akhirnya saya mendapatkan ide, menugaskan mereka jadi sopir mobil jenazah. Sesekali saya ingatkan mereka, mau numpuk harta benda seberapa pun, mau bandel seberapa pun akhirnya kamu akan jadi jenazah seperti yang kamu antarkan itu," cerita Risma disambut dengan hening.
Risma lantas memberi semangat kepada seluruh peserta rapat kerja agar tidak ragu- ragu menghadapi tantangan perubahan.
"Asal kita benar dan hanya bekerja untuk rakyat, Tuhan pasti memberi jalan kita dan rakyat akan mendukung," tegasnya.
Sekadar informais, seluruh pejabat ESDM mengikuti dengan serius diskusi dengan Risma hingga larut malam. Wali kota peraih penghargaan wali kota terbaik di dunia ini menjelaskan berbagai upaya reformasi, menata kota, menata taman, menata kesejahteraan warga, mengurus kaum papa jompo, bahkan orang gila.
"Pengalaman bu Risma mereformasi birokrasi sangat mengesankan. Bagaimana birokrasi yang keras, korup dan malas diubah dalam lima tahun menjadi birokrasi yang melayani, bersih dari korupsi dan sejahtera," tambah Sekjen Kementerian ESDM Teguh Pamudji mengomentari Risma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
