"Kalau disampaikan kepada kita usulan itu (pangkalan UMK) memang belum. Tapi, pada dasarnya kalau itu bisa lebih memudahkan dalam pendistribusian, tentunya kami mendukung," kata Sales Excecutive LPG V Pertamina Riau Mahfud Nadyo, di Pekanbaru, Sabtu (27/6/2015).
Selama ini, lanjut dia, pendistribusian gas melon (tiga kilogram) di wilayah kerja Kota Pekanbaru masih tercampur dengan para pengguna yang dikhususkan bagi kalangan masyarakat menengah bawah dan pelaku UMK yang ada di daerah tersebut.
Kedua gologan itu membeli bahan bakar gas yang disubsidi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari 600 unit jumlah pangkalan di wilayah tersebut dengan 12 perusahaan atau agen gas elpiji tiga kilogram.
Tercatat, Pertamina menyalurkan gas melon untuk Kota Pekanbaru mencapai 486.000 tabung per bulan dari total berkisar antara 110 sampai 112 ribu tabung per hari dengan 2.500 unit pangkalan dari 73 agen untuk wilayah kerja di Provinsi Riau.
"Jika nantinya pangkalan UMK berdiri, maka kita jadi tahu mana elpiji untuk warga dan mana elpiji pelaku usaha. Dengan demikian, kemungkinan terjadinya migrasi bisa lebih ditekan dan elpiji subsidi menjadi lebih tepat sasaran lagi," jelasnya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru pada awal bulan di tahun ini memiliki rencana membuka pangkalan gas elpiji subsidi tiga kilogram dikhususkan untuk melayani pelaku usaha mikro dan kecil setempat.
"Itu suatu kesepakatan antarpemerintah kota, provinsi dan Pertamina ke depan yang berguna untuk mengendalikan distribusi elpiji subsidi di Pekanbaru," tandas Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Azwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News