PLTU di NTT berlokasi di Desa Panaf, Kupang Barat dengan luasan sebesar 30 hektare. Sedangkan PLTU di Desa Bolaang Mangitang Timur, Bolaang Mongondow, Sulut, mengisi luasan sebesar 32 hektare milik PT PLN (Persero).
Proyek itu ditandai dengan penandatanganan kontrak oleh Direktur Utama PT PP Lukman Hidayat beserta seluruh partner yang bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek.
Dalam kontrak ini, PT PP berperan sebagai kontraktor yang akan bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek dengan bekerja sama beberapa partner.
"Perseroan optimistis dapat menyelesaikan proyek tersebut untuk unit pertama selama 36 bulan dan unit kedua selama 39 bulan. Dengan target tersebut, perseroan optimistis kedua PLTU tersebut dapat beroperasi pada 2022," ungkap Lukman Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 11 September 2019.
Proyek pembangunan PLTU di NTT dan Sulut menelan investasi dengan total mencapai lebih dari Rp8 triliun. PT PP mendapat kontrak sebesar Rp2,1 triliun.
"Dengan pembangunan PLTU Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara ini, diperkirakan akan melistriki beberapa desa dan kecamatan untuk di Nusa Tenggara Timur dan juga Sulawesi Utara dan sekitarnya," ujar Lukman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
