"Memang indeks harga minyak dunia kembali naik, dampaknya bagi harga BBM di sini. Tapi, kembali lagi ke ESDM, mereka yang bisa menentukan naik atau tidaknya," ujar VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro kepada Metrotvnews.com, Jumat (27/3/2015).
Menurut dia, penentuan kenaikan harga BBM tidak hanya melihat tren kenaikan harga minyak mentah dunia, namun pemerintah juga melihat dari sisi sosial dan lainnya.
"Jadi tidak bisa melihat dari satu sisi saja, lihat dari sosial dan lainnya. Kalau pun ada kenaikan bukan diumumkan di sini, tapi di ESDM. Kami belum tahu ada kenaikan harga BBM atau tidak hari ini," tutup dia.
Sementara saat dikonfirmasi Metrotvnews.com, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengaku belum mendengar adanya rencana kenaikan harga BBM.
"Saya belum tahu apa-apa. Tapi kalau Pak Dwi bilang berarti sudah ada sinyal akan ada kenaikan, dia sudah bisa baca itu," tutur dia kepada Metrotvnews.com.
Menteri ESDM Sudirman Said nampaknya akan merespons usulan PT Pertamina (Persero) yang berniat menaikkan harga BBM jenis premium dan solar. Kenaikan harga BBM tersebut menyusul pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan menguatnya harga minyak dunia.
Pertamina telah mengusulkan harga premium dan solar pada April 2015 mengikuti harga keekonomian yakni Rp8.200 dan Rp7.450 per liter. Wianda mengatakan harga Rp7.450 per liter untuk solar sudah termasuk subsidi Rp1.000 dari pemerintah. Namun, untuk premium memang sudah tidak disubsidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
