Gedung Kementerian ESDM. Foto: Setkab
Gedung Kementerian ESDM. Foto: Setkab

Pemerintah Dorong Pemanfaatan EBT Tenaga Surya

Antara • 30 Agustus 2019 12:03
Surabaya: Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia (RI) mendorong masyarakat untuk memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) mengingat potensi tersebut sangat melimpah, terutama untuk tenaga surya. Pemanfaatan EBT itu bisa mendukung terwujudnya ketahanan energi.
 
Kasubdit Penyiapan Program Aneka Energi Baru Terbarukan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Tony Susandy menyebutkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia berada di angka 207,8 gigawatt peak (GWp)
 
"Namun, penggunaannya masih 0,092 GWp atau sekitar 0,02 persen," katanya, pada diskusi Ruang Ide Mantap Beratap Energi Baru, seperti dikutip dari Antara, di Surabaya, Jumat, 30 Agustus 2019.

Menurut dia, berdasarkan data Kementerian ESDM, yang termasuk kategori energi terbarukan adalah panas bumi, air, bioenergi, surya, angin, serta arus dan gelombang laut. "Dari semua jenis energi tersebut, total potensi listrik yang bisa dihasilkan mencapai 442 GW. Akan tetapi, realisasi pemanfaatannya baru 2,1 persen dari total yang ada," ujarnya.
 
Pihaknya menyambut baik sektor properti yang menggunakan tenaga surya karena bisa membantu dalam menyediakan kebutuhan listrik rumah tangga. "Saat ini, penggunaan EBT masih belum banyak karena kondisi energi dalam negeri sekarang masih didominasi fosil yang kalau digunakan terus bisa habis," ucapnya.
 
Menurut dia, potensi energi terbarukan yang berlimpah ini belum termanfaatkan secara optimal karena wawasan masyarakat terkait dengan lingkungan masih minim. Selama 2018, kata Tony Susandy, energi minyak masih berada di kisaran 38 persen, energi batu bara sebanyak 32 persen, gas 19 persen, dan EBT sebanyak delapan persen.
 
Meski demikian, lanjut dia, pada 2025 ada perubahan skema komposisi untuk batu bara bisa turun menjadi 30 persen, minyak 25 persen, gas 22 persen, dan EBT naik jadi 23 persen. Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pada 2025 ditargetkan kapasitas terpasang PLTS di Indonesia bisa mencapai 6.500 megawatt.
 
Di sisi lain, jika melihat Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), target kapasitas terpasang PLTS hanya sekitar 1008,4 megawatt. Artinya, terdapat gap lebih dari 5.000 megawatt antara target pengembangan PLTS pada RUEN dan RUPTL. Demi bisa bisa mencapai angka 6.500 megawatt, pemerintah menyiapkan sejumlah upaya.
 
"Antara lain, menyediakan lampu surya gratis untuk rumah yang belum terlistriki," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan