Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Jarman mengatakan, untuk poryek-proyek yang memerlukan investasi besar tidak akan mengandalkan dana dari PMN tapi akan ditenderkan dan dipegang kepada pihak swasta.
"Sekarang begini, sebagian besar untuk pembangkit untuk yang memerlukan investasi sudah dikasih ke swasta," jelas Jarman, saat ditemui di Gedung Auditorium LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (5/11/2015).
PLN, contoh Jarman, saat ini yang tengah berkonsentrasi terhadap pembangunan transmisi. Meski tidak mendapatkan dana PMN namun hal yang berkaitan dengan pembiayaan akan dilakukan dengan pembiayaan alternatif.
"Nah kalau tentu itu dana tidak cair, akan dicari cara pembiayaan lain tentunya. Kan banyak dari (pembiayaan cara) lain nanti bisa dipakai itu," ujar dia.
Lebih lanjut, Jarman menjelaskan, dana PMN sebesar Rp10 triliun yang rencana awal sebelum PMN dibekukan untuk PLN tidak sepenuhnya diberikan untuk kebutuhan program, tapi hanya diperuntukkan bagi sebagian program.
"Rp10 triliun itu bukan kebutuhan keseluruhan. Jadi sebagian kecuali dari kebutuhan PLN keseluruhan," pungkas dia.
Sebagai informasi, sidang paripurna DPR-RI kesembilan menyepakati untuk membekukan anggaran PMN di 2016 bagi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp40,42 triliun. PMN tersebut akan diusulkan kembali dan dibahas dalam APBNP 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
