Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan dana tersebut bukan hanya bersumber dari keuangan internal Pertamina. Nicke mengatakan banyak cara untuk mengumpulkan dana tersebut. Dia menyebutkan perseroan bisa mengeluarkan obligasi, melakukan sekuritisasi aset, melalui pinjaman atau bahkan bermitra dengan pihak lain.
Mantan Direksi PLN ini mengatakan peluang kerja sama pendanaan untuk Blok Rokan terbuka lebar bagi semua pihak yang tertarik. "Bisa semuanya, investasi bisa dari segala macam, selain dari equity sendiri," jelas Nicke, Rabu 1 Juli 2018.
Pertamina telah terpilih untuk mengambil alih pengelolaan Blok Rokan di Riau. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memilih Pertamina sebagai pemenang adu proposal penawaran karena beberapa alasan termasuk terkait nilai investasi.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan nilai investasi yang ditawarkan Pertamina dalam proposal tersebut lebih besar daripada yang ditawarkan Chevron Pacific Indonesia.
Arcandra mengatakan untuk lima tahun ke depan Pertamina mengajukan komitmen kerha sebesar USD500 juta atau sekitar Rp7,2 triliun. Dengan bonus tanda tangan yang nantinya akan masuk ke pemerintah sebesar USD784 juta atau sekitar Rp11,3 triliun.
Sementara itu Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan untuk 20 tahun ke depan komitmen investasi yang ditawarkan Pertamina sekitar USD70 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
