Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan hal tersebut. Menurutnya, berdasarkan data yang ada tercatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ada saat ini didominasi untuk pemenuhan kebutuhan transportasi.
"Jadi transportasi itu memegang konsumsi terbesar dari BBM yang ada. Pertumbuhan dari transportasi kita 13 persen per tahun. Sementara pertumbuhan ekonomi kita lima persen sampai 5,1 persen atau 5,2 persen," kata Arcandra, ketika ditemui di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin 13 Maret 2017.
Pertumbuhan kendaraan yang mengalami peningkatan dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi setiap tahun menjadi sinyal kuat bahwa sudah saatnya Indonesia harus fokus dalam program konversi BBM ke BBG.
"Ini bisa menjadi sinyal bagi kita semua bahwa fokus kita untuk menjadikan dan menkonversikan BBM ke BBG menjadi prioritas," ujar dia.
Ia berharap, seluruh lapisan masyarakat yakni dari kendaraan pemerintah, angkutan umum, hingga kendaraan pribadi kedepannya menggunakan kendaraan berbahan bakar gas. Kondisi itu menjadi penting dan diharapkan semua pihak bisa sama-sama menjalankan dengan baik.
"Kita harapkan semua kementerian ikut partisipasi. Kementerian ESDM punya peran alokasi gas infrastruktur gas dan pendistribusi BBG. Kementerian Perhubungan punya regulasi penggunaan BBG untuk kendaraan bermotor dan bengkel SPBG uji instalasi kendaraan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
