Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik lantaran diakuinya dalam menerapkan program BBM satu harga perseroan mengeluarkan dana yang cukup banyak.
"Iya (BBM Satu Harga) ngos-ngosan," ungkap Elia di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2017.
Elia menuturkan, setidaknya dengan dana hibah ini nantinya perseroan sedikit terbantukan. "Kami senang ada opsi tambahan di dalam BBM satu harga," kata Elia.
Namun begitu, ia mengetahui bahwa dana hibah dari BPH Migas masih wacana yang kemungkinan bisa terealisasi dan kemungkinan tidak. Oleh karena itu, ia tidak akan terpaku oleh dana tersebut dalam menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo tersebut.
Pertamina, tambahnya, akan tetap berkomitmen untuk menjalankan program BBM satu harga sesuai dengan penugasan dari pemerintah. Bahkan, ia menambahkan akan mempercepat penambahan 15 titik lagi dalam waktu dekat.
"Tapi kita komitmen di dalam 150 titik itu, sekarang mudah-mudahan ada 15 titik tambahan," pungkas Elia.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa menambahkan saat ini usulan mengenai dana hibah sedang dibicarakan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR-RI. Ia berharap dana hibah ini dapat terealisasi tahun depan.
"Ya kita perjuangkan (dana hibah) kalau bisa 2018 Alhamdulillah. Ini usul, akan disampaikan ke Kementerian ESDM, Ditjen Migas dan Komisi VII," imbuh Fanshurullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
