Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, meskipun harga BBM yang dtawarkan oleh pesaing sama, tidak akan mengurangi minat masyarakat untuk membeli BBM dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.
Menurutnya, masyarakat sudah paham dengan pelayanan yang diberikan Pertamina selama ini.
"Tapi kan pelayanan Pertamina masyarakat Indonesia sudah sangat paham ya. Bagaimana Pertamina melayani di SPBU dan melayani penjualan BBM ini," kata Adiatma kepada Metrotvnews.com, Kamis 26 Oktober 2017.
Adiatma menjelaskan, dalam menentukan harga Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo, perseroan selalu memperhitungkan index pasar, kebutuhan konsumen, dan kondisi suplai. Jadi, harga yang dipasarkan adalah harga hasil perhitungan matang-matang oleh perseroan.
"(Harga BBM RON 90, 93) Itu kan kebijakan pasar. Kita kan taruh angka segitu berdasarkan evaluasi harga, index pasar, kemudian konsumen, suplai demand juga diperhatikan," jelas dia.
Sejauh ini, diakuinya, pertumbuhan konsumsi pertalite dan pertamax pun sangat bagus. Masyarakat mulai beralih menggunakan BBM dengan kualitas lebih baik dari premium.
"Yang jelas masyarakat itu lebih suka dengan pertalite. RON 90 minimal. Karena apa? Karena spesifikasi motor dan mobil baru tidak ada yang RON 90. Bahkan, banyak yang 92 ke atas. Jadi memang masyarakat berpindah sendiri," pungkas dia.
Vivo menjual harga BBM jenis Revvo 90 sama dengan harga pertalite yakni Rp7.500 per liter dan BBM jenis Revvo 92 sama dengan Pertamax Rp8.250 per liter.
Sementara harga BBM pesaing lainnya pada 15 Oktober yakni PT Shell Indonesia dan PT Total Oil Indonesia sebesar Rp8.600 untuk BBM jenis Super atau RON 92 dan Rp8.300 untuk BBM jenis Performance 92 atau RON 92. Kedua pesaing ini tidak menjual BBM RON 90.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
