Peningkatan penggunaan BBM nonsubsidi itu juga tidak lepas dari dukungan pabrikan mobil yang menyarankan penggunaan BBM dengan oktan RON 90 ke atas. Hasilnya konsumsi premium turun 49 persen jika dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu.
"Konsumsi premium pada arus mudik Lebaran tahun ini turun 49 persen jika dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu. Hal itu pengaruh pola konsumen yang tidak menyukai premium karena mobil baru disarankan pabrikannya menggunakan BBM RON 90 ke atas," ujar Vice President of Corporate Communication of Pertamina Adiatma Sardjito saat dihubungi Media Indonesia, Kamis 29 Juni 2017.
Para pemilik mobil beralih ke BBM nonsubsidi yang memiliki RON 90 atau di atasnya. Penjualan pertalite dan pertamax masing-masing naik 110 persen dan 31 persen jika dibandingkan dengan konsumsi pada arus mudik Lebaran tahun lalu.
"Kondisi serupa juga terjadi pada pemilik mobil diesel yang saat ini cenderung menggunakan dexlite. Pada Lebaran tahun ini konsumsi dexlite naik 295 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu meskipun solar juga naik 5,7 persen. Itu karena peningkatan kendaraan umum yang masih menggunakan solar biasa," jelasnya.
Meskipun secara umum tren konsumsi BBM nonsubsidi terus meningkat, Pertamina tetap menyediakan BBM bersubsidi di jalur mudik.
"Kita akan tetap menyediakan kebutuhan konsumen. Kami ikuti saja karena ketentuan pemerintah terkait ketersediaan BBM bersubsidi," tandasnya.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Fanshurullah Asa menyatakan untuk menjaga keamanan stok dan distribusi BBM selama arus balik, telah disiapkan tambahan mobil tangki BBM sebanyak 2.637 unit, 71 lokasi kantong BBM, 9 mobil dispenser, 53 lokasi kiosk pertamax/AKR 92, 10 lokasi serambi pertamax, 83 motor pertamax. (Media Indonesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
