Ilustrasi (AFP Photo/David McNew)
Ilustrasi (AFP Photo/David McNew)

SAKA Mulai Bor Sumur Eksplorasi di Pangkah dan South Sesulu

Annisa ayu artanti • 26 Juli 2018 11:43
Jakarta: PT Saka Energi Indonesia (SAKA), anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), mulai melakukan pengeboran dua sumur eksplorasi. Adapun kedua sumur tersebut berada di Wilayah Kerja Produksi Pangkah dan Wilayah Kerja Eksplorasi South Sesulu.
 
Direktur Utama SAKA Tumbur Parlindungan menuturkan rencana kerja pengeboran kedua sumur dimaksud sesuai dengan rencana program dan anggaran yang dilaporkan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada awal tahun.
 
Menurut Tumbur pengeboran kedua sumur menjadi bagian dari upaya SAKA menjaga ketahanan energi nasional seperti yang diinginkan oleh Pemerintah Indonesia. Pihaknya berharap proses pengeboran berjalan sesuai rencana dan membuahkan hasil, sehingga bisa menambah lifting SAKA ke depan.

"Seperti kita ketahui kebutuhan akan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas bumi nasional terus meningkat. Semoga tambahan lifting kami bisa membantu Indonesia mengurangi impor BBM dari luar negeri," kata Tumbur, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis, 26 Juli 2018.
 
Ia menjelaskan program eksplorasi sumur baru di Wilayah Kerja Produksi Pangkah di sumur TKBY-2 dilakukan pada akhir Juni 2018 lalu. "Kami mengebor sumur tersebut pada 30 Juni 2018 untuk melihat keberadaan hidrokarbon pada prospek tersebut. Lokasi sumur TKBY-2 berjarak sekitar 10 km dari fasilitas produksi Well Head Platform-B (WHP-B)," jelasnya.
 
Titik pengeboran yang tidak jauh dari fasilitas produksi Blok Pangkah, menurutnya, akan meningkatkan skala keekonomian sumur sehingga sejalan dengan program perusahaan dalam melakukan optimalisasi fasilitas produksi yang sudah ada.
 
"Kami memperkirakan bisa menemukan cadangan migas di lapisan Tuban, Kujung dan Ngimbang. Sebelum memulai pengeboran, kami sudah memberi sosialisasi dan melakukan doa bersama dengan masyarakat nelayan daerah sekitar," imbuhnya.
 
Sumur eksplorasi kedua yang akan dibor adalah West SIS-A#1 yang berada di wilayah Blok South Sesulu. Tumbur menargetkan sumur tersebut bisa mulai dibor pada pertengahan Agustus 2018. Untuk melakukan pengeboran kedua sumur tersebut, SAKA menggunakan dua jack-up rig dalam waktu yang hampir bersamaan.
 
Menurut Tumbur lesunya kegiatan investasi di sektor hilir migas nasional akibat harga minyak yang masih rendah tidak mengurangi komitmen SAKA untuk terus meningkatkan produksi. Adapun harga minyak sudah mulai membaik di kuartal II 2018 dan diharapkan kedepannya akan lebih baik lagi.
 
"Sebagai operator tiga blok migas di Indonesia, SAKA menunjukkan komitmennya untuk terus melakukan eksplorasi migas. Karena hanya dengan terus melakukan eksplorasi, Indonesia bisa menemukan cadangan pengganti," pungkas Tumbur.
 
Sebagai informasi, SAKA telah memiliki 11 hak partisipasi di blok migas dalam negeri dan satu di luar negeri. Delapan blok yang sudah berproduksi yaitu Blok Muara Bakau, Bangkanai, Ketapang, Ujung Pangkah, Muriah, Sanga-Sanga, South East Sumatera, dan Blok Fasken yang berada di Amerika Serikat.
 
Sementara tiga blok lainnya belum menghasilkan minyak atau gas karena masih dalam tahap eksplorasi yakni Blok West Bangkanai, Wokam II, dan South Sesulu. SAKA juga baru saja memenangkan Wilayah Kerja Pekawai dan Wilayah Kerja West Yamdena dari lelang terbuka yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan