Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan pihaknya kini akan mengevaluasi kedua proposal tersebut untuk kemudian memberikan putusan. Evaluasi juga membahas mengenai opsi pengelolaan bersama antara dua perusahaan tersebut.
"Nanti kita pleno dulu, meeting semuanya, evaluasi, baru nanti putusannya," kata Arcandra di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Juli 2018.
Dia menargetkan keputusan terkait pemenang proposal ajuan pengelola akan bisa diumumkan pada pekan depan. "Semoga minggu depan," jelas dia.
Sebagai informasi saat ini Blok Rokan dikelola oleh Chevron. Masa kelola tersebut bakal berakhir pada 2022. Chevron telah mengelola Blok Rokan sejak 1971 dengan luas wilayah 6.264 kilometer (km) persegi.
Chevron pun berniat untuk memperpanjang kontrak dengan menawarkan investasi selama 20 tahun senilai USD88 miliar atau setara Rp1.279,6 triliun (menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada 24 Juli 2018).
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, kontraktor dapat mengajukan perpanjangan kontrak kerja sama paling lambat dua tahun sebelum kontrak berakhir.
Selain Chevron, PT Pertamina (Persero) juga berniat untuk mengambilalih blok dengan sumbangan produksi minyak terbesar di tanah air. Namun belum diketahui nilai investasi yang ditawarkan Pertamina apakah lebih besar atau lebih kecil dari tawaran Chevron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
