Wakil Ketua DEN Saleh Abdurrahman mengatakan peran RUED sangat penting untuk suatu daerah dalam menentukan arah pengembangan energi di daerah tersebut sehingga bisa dilirik oleh investor.
"Dengan arah yang jelas maka investor memiliki keyakinan apabila ingin berinvestasi di daerah tersebut. Sebab sudah dilegalkan dalam sebuah aturan sehingga tidak lagi berbicara teori atau rencana-rencana yang belum matang," kata Saleh ditemui di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selatan, Selasa, 18 September 2018.
Saleh mengatakan sebetulnya semua daerah telah menyelesaikan draf atau substansi RUEN. Hanya saja dari 34 provinsi baru delapan daerah yang mengajukan atau memasukkan ke dalam rancangan peraturan daerah (raperda) Provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, NTB, dan Maluku. Sementara sisanya 26 daerah belum menyelesaikan.
"Sisanya masih finishing karena ini kan perlu proses dan perlu waktu," ujar dia.
Namun demikian dirinya berharap daerah-daerah yang belum memasukkan ke raperda segera mengajukan diri ke DPR untuk sama-sama dibahas dan disahkan menjadi aturan yang legal.
"Kita harapkan tahun ini dibahas dengan DPR, ada sebagian yang diharapkan selesai tahun ini," jelas Saleh.
DEN sebelumnya mengakui penyusunan RUED molor. Seharusnya RUED diselesaikan satu tahun setelah RUEN diteken pada Maret 2017. Melihat penyelesaian yang molor DEN bermaksud untuk melakukan pendampingan pada daerah untuk menyusun RUED.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
