"Holding masih diproses, memang yang diutamakan dua (energi dan pertambangan) yang insya Allah tahun ini akan terselesaikan," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis malam 5 Oktober 2017.
Ia mengatakan pembentukan dua holding ini sudah diharmonisasikan lintas kementerian. Pihak pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam holding sudah melakukan beberapa kali diskusi.
"Sudah harmonisasi dengan kementerian lain dan kita sudah ada focus group discussion dan internal antarperusahaan," ungkap dia.
Holding BUMN pertambangan akan dipimpin oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Sementara holding BUMN migas akan dipimpin oleh PT Pertamina (Persero). "Budi Gunadi Sadikin (Dirut Inalum) akan pimpin pertambangan," ucap dia.
Rini menyebutkan, melalui pembentukan holding akan membuat BUMN lebih kuat secara finansial sehingga tidak melulu membebani negara.
"Jadi kalau dua tahun kemarin 2015-2016 kita mendapatkan injection modal. Kita mendapatkan PMN total itu Rp81 triliun. Tapi tiap tahun kita berikan negara dividen, 2015-2016-2017 secara total yang kita berikan Rp113 triliun. Di 2018 kita (harapkan bertambah) jadi total Rp160 triliun," jelas dia.
Sementara untuk pembentukan holding lainnya yakni holding BUMN perbankan, Rini menambahkan, masih dalam proses dan ditargetkan selesai tahun depan. "Kami targetkan bisa rampung tahun depan," tutup Rini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
