Adapun dari 150 wilayah, 26 lokasi telah merasakan harga BBM yang sama dengan wilayah lainnya. Namun ada 14 lokasi yang terkendala proses perizinan di pemerintah daerah.
Empat belas lokasi tersebut ialah Bengkulu, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Timbun-Papua, Kecamatan Gido-Nias-Sumatera Utara, Kecamatan Bawato-Nias-Sumatera Utara, Kepulauan Mentawai-Sumatera Barat, serta Kecamatan Jemaja Kepulauan Riau.
Kemudian Kecamatan Pulau Laut-Kepulauan Riau, Kecamatan Tambelan- Kepulauan Riau, Kecanatan Serasan-Natuna-Kepulauan Riau, kecamatan puring Kencana-Kapuas Hulu-Kalimantan Barat, dan Kecamatan Wawon Barat-Kobawe Kepulauan-Sulawesi Tenggara.
Komite BPH PIC BBM Henry Achmad menuturkan, hambatan tersebut bukan karena pemerintah daerah melainkan kurangnya koordinasi dalam menentukan titik lokasi penyaluran BBM satu harga.
Misalnya, Pertamina telah mengeluarkan izin prinsip untuk mendirikan SPBU di satu lokasi. Namun investor memilih mendirikan SPBU di lokasi lain yang dinilai lebih menguntungkan.
"Itu bukan bermasalah dengan pemda. Hambatannya salah satunya, seperti yang saya katakan tadi, belum tentu orang mau berinvestasi di sana," ungkap Henry dalam sebuah jumpa pers di Kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu 18 Oktober 2017.
Oleh karenanya, Pertamina kembali harus mengeluarkan izin prinsip yang baru dan investor juga harus mengurus perizinan ke pemerintah daerah. Untuk mengatasi hal tersebut, BPH migas akan mengunjungi 14 lokasi tersebut dan berkomunikasi dengan kepala daerah dan calon investor.
"BPH Migas akan bicara degan bupati. Seperti yang saya katakan minggu depan saya akan ke Mentawai, akan bicara kan ke pak bupati, ini titiknya di sini," pungkas dia.
Adapun kebijakan BBM satu harga baru terwujud di 21 wilayah dengan 54 titik lokasi. Enam wilayah lain seperti Gorontalo, Maluku Utara, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Nusantara Tenggara Timur segera memperoleh BBM dengan harga yang sama di kota-kota lainnya.
Warga di daerah tersebut kini bisa mendapatkan premium seharga Rp6.450 per liter dan solar Rp5.150 per liter. Sebelumnya warga di wilayah tersebut membeli premium pada kisaran Rp8.000-Rp15.000 per liter, sementara solar pada kisaran Rp7.000-Rp18.000 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
