Pembangkit listrik ini menggunakan tenaga gas berbahan bakar Liquefied Natural Gas (LNG) yang bersifat ramah lingkungan serta lebih efisien penggunaannya. Nantinya akan memperkuat sistem kelistrikan khatulistiwa dan menambah daya mampu pasokan menjadi 425 mw. Sementara beban puncak hingga akhir Desember 2016 diperkirakan sebesar 325 mw, sehingga akan terdapat cadangan daya sebesar 100 mw atau sekitar 30 persen.
MPP Kalbar memiliki nilai kontrak USD75.360.614,18, terdiri dari empat unit dengan kapasitas masing-masing unit sebesar 25 mw, ditargetkan dapat memasok listrik yang akan terhubung ke sistem khatulistiwa melalui Gardu Induk Parit Baru pada September 2016.
Presiden Jokowi dalam sambutannya menjelaskan bahwa pada tahun ini MPP Kalbar harus dapat selesai. Jokowi juga mengungkapkan tentang kesulitan pembebasan lahan yang kerap terjadi. Jokowi berharap masyarakat dapat bekerja sama secara penuh sehingga faktor yang selalu menjadi hambatan pembangunan infrastruktur kelistrikan ini dapat teratasi.
“Tentu ketika pembangkit dapat diselesaikan dengan cepat, kebutuhan listrik dapat segera terpenuhi," kata Jokowi dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (3/6/2016).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, MPP ini akan menambah kemampuan daya listrik sebesar 100 mw, ini setara dengan sepertiga kebutuhan beban puncak sistem khatulistiwa saat ini sekitar 300 mw.
"Bertambahnya kapasitas suplai pada sistem Khatulistiwa akan mendorong tumbuhnya ekonomi yang positif pada sektor industri, bisnis dan rumah tangga khususnya di wilayah Pontianak, Mempawah, Singkawang, Sambas dan Bengkayang," ujar Sofyan.
Di sela-sela groundbreaking MPP Kalbar 100 mw, dilakukan juga peresmian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Ketapang di Sukabangun berkapasitas total 20 mw. Unit pertama berkapasitas 10 mw telah berhasil masuk ke sistem jaringan 20 kilo Volt (kV) Ketapang pada Maret 2016.
Sementara unit kedua direncanakan akan masuk ke sistem pada akhir Juni ini. Sehingga sistem Ketapang akan mendapat tambahan pasokan daya sebesar 20 mw. Secara komersil unit 1 dan 2 PLTU Ketapang ini dijadwalkan siap beroperasi pada Agustus 2016.
Sofyan Basir menambahkan bahwa dengan bertambahnya daya mampu pembangkit yang dimiliki PLN Area Ketapang diharapkan dapat membuat kondisi kelistrikan di Tanah Kayong ini semakin membaik dan memberikan dampak ekonomi secara positif bagi masyarakat di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News