Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Naryanto mengatakan, hal itu terjadi karena kurang telitinya pekerja di lapangan, sehingga ada pertemuan antara gas dengan api yang menyebabkan kebakaran.
"Kurang teliti saja, jadi ada gas dan ada api, sehingga terbakar," kata Naryanto, usai menghadiri diskusi energi di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (10/2/2016).
Meski tidak mempengaruhi hasil produksi pada sumur tersebut, Naryanto mengungkapkan, sejauh ini insiden yang menyebabkan dua nyawa meninggal masih dalam tahap investigasi lanjut.
"Tidak (berpengaruh). Itu kecil di Jatibarang. Ini kan kecil," ucap dia.
Sebelumnya, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Syamsu Alam membenarkan terjadi kebakaran di area sumur RDG-47 Field Jatibarang yang menewaskan dua nyawa melayang.
"Benar bahwa hari senin kemarin terjadi kebakaran di area sumur RDG-47 Field Jatibarang. Dan sekitar pukul 06.45 WIB (08/02) api berhasil dipadamkan", ujar Syamsu.
"Hingga kemarin total korban meninggal dunia dua orang. Sedangkan LIMa korban luka tengah mendapatkan perawatan dari RSPP," tambah Syamsu.
Syamsu mengatakan, sangat menyesalkan kejadian ini dan berkomitmen untuk memberikan pengobatan semaksimal mungkin. "Kami berkomitmen untuk tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari," pungkas Syamsu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
