"Untuk rata-rata ketahanan BBM saat ini bisa untuk 20 hari ke depan, sambil menunggu kiriman BBM lagi untuk nantinya ditampung di depot Pertamina di Tenau Kupang, " kata Branch Manajer Pertamina wilayah NTT Hardiyanto Tato, seperti dikutip dari Antara, di Kupang, Senin (13/6/2016).
Hardiyanto menyampaikan hal itu untuk memberikan tanggapan adanya isu terkait dengan sering terjadinya peningkatan pemakaian BBM pada bulan suci Ramadan, khususnya hari-hari menjelang Idul Fitri 1437 Hijriah.
Ia menjelaskan jika dilihat pada bulan suci Ramadan di tahun lalu, konsumsi BBM di wilayah NTT mengalami peningkatan dari 10 persen menjadi 40 persen, khususnya BBM jenis premium. "Sementara untuk solar peningkatannya bisa mencapai lima persen sampai 20 persen. Dan biasanya peningkatan itu terjadi pada H-4 dan H-3," ujarnya.
Dia mengatakan, terjadinya peningkatan tersebut karena banyak konsumen yang sudah mulai menggunakan BBM untuk pulang ke kampung halaman, baik dengan menggunakan kendaraan sendiri maupun menggunakan kapal penyeberangan.
"Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan BBM pada bulan suci Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1437 Hijriah, Pertamina telah menyiagakan satgas yang bertugas 24 jam di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)," pungkasnya.
"Kita menyiapkan satgas mulai dari H-15 sampai dengan H+15 dengan cara selalu 'stand by' 24 jam dengan cara menyediakan Pertamax atau bahan bakar jenis lainnya dalam bentuk kemasan," katanya.
Hingga saat ini. semua kebutuhan BBM di provinsi berbasis kepulauan itu masih bisa dipenuhi. Apalagi beberapa waktu lalu pemerintah telah menurunkan harga sejumlah BBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
